JURNALISTIK
Untuk Remaja
Buku pintar wartawan sekolah
Bambang trimansyah
Kata pengantar
Dewasa ini banyak remaja yang kreatif salah satunya adalah
kreatif dalam bidang tulis menulis atau jurnalistik. Remaja demikian harus
dibimbing agar kemampuan dan kreativitasnya bertambah.
Apa jurnalistik itu ? apa saja yang dapat mendukung remaja
terampil dalam bidang jurnalistik bagaimana caranya menjadi wartawan sekolah? Buku
ini menjelaskan semua itu secara panjang lebar oleh karena itu remaja yang
berminat dalam bidang jurnalistik dapat menjadikan buku ini sebagai pedoman
buku ini dapat membimbing kamu melangkah dan meyalurkan minat dan kemampuan
dalam bidang jurnalistik.
Pahami dan kuasai isi buku ini dengan baik. Kamu harus
percaya diri jika ingin berhasil. Mulailah dari sekarang semoga melalui buku
kecil ini kamu dapat merintis cita-cita menjadi jurnalis.
Prakata
Jurnalistik adalah keterampilan yang siapa saja, tanpa
memandang usia dan jenis pendidikannya namun tidak semua orang bias menguasai
keterampialn journalistik jadi perlujab semcam pelatihan untuk menguasai baik
melalui pendidikan formal maupun autodidak (belajar sendiri lewat pengalama n
kegiatan jurnalistik bisa dilakukan siapa saja termasuk anak- anak dan remaja. Anak-anak
dan remaja telah banyak di libatkan dalam kegiatan menulis di media massa
meliputi suatu peristiwa.
Tentu saja hal ini sesuatu yang positif kamu pun pernah tahu
bagaiman bekerja di media massa bagaimana menulis berita feature (karangan
khas) resensi, atau menyajikan laporan pengamatan dengan baik dengan demikian
sejak dini kami dilatih bekerja sama dalam kelompok berhubungan dengan orang
lain, mengemukakan pikiran lewat tulisan bertindak kritis terhadap suatu hal
dan menguasai informaasi keterampilan ini di perlukan pada abad ke-21 kini yang
penuh tantangan terutama dalam aktivitas kehidupan kita.
Buku ini kakak persembahkan untuk kalian yang berminat dalam
bidang tulis menulis khususnya jurnalistik, namun buku ini sekedar menawarkan
kiat peraktis yang tentunya harus di praktikkkan sungguh- sungguh. Pelajaran lebih
mendalam akan kalian temukan ketika kalian telah mencobanya. Selamat mencoba
dan berlatih,
DAFTAR ISI
Kata pengantar……………………………………………………………………..iii
Prakata………………………………………………………………………………….iv
1. Berkenalan dengan
jurnalistik………………………………………1
2. Wartawan sekolah,harus
bagaimana?............................... 3
3. Yuk,
membentuk redaksi media……………………………………10
4. Perencanaan
isi…………………………………………………………….20
5. Memilah informasi
yang layak………………………………………28
6. Menulis
informasi yang layak………………………………………..33
7. Menulis karangan
khas(feature)……………………………………38
8. Menulis resensi……………………………………………………………..44
9. Tentang karya
fiksi…………………………………………………………47
10.berwawancara………………………………………………………………49
11.Menyunting tulisan(editing)…………………………………………..53
12.menata letak terbitan…………………………………………………….57
1.berkenalan dengan jurnalistik
Jurnalistik? Tentunya ini telah
sering kamu dengar yang pasti kata jurnalistik akan selalu di hubungkan dengan
kegiatan wartawan atau media massa. Jurnalistik berasal dari bahasa
prancis,journal artinya catatan harian jurnalistik secara ringkas bisa
diartikan sebagai kegiataan pencatatan atau pelaporan dan penyebaran berita
tentang kejadian sehari-hari,
Selain itu bisa pula berarti bidang
profesi (pekerjaan)yang berusaha menyajikan informasi kejadian sehari-hari,
secara periodic (berkala) melalui berbagai sarana media massa(Koran,majalah,televis atau radio). Orang
yang melakukan kegiataan jurnalistik sering disebut jurnalis ( journalist dalam
bahasa inggris)atau di Negara kita di akrab di sebut wartawan atau wartawati.
Perhatikan pengertian jurnalistik
menurut dja’far H. assegaf berikut ini jurnalistik merupakan kegiatan untuk
menyampaikan pesan atau berita kepada khalayak ramai(massa) melalui saluran
media. Baik media cetak maupun media elektronik.
Wartawan
Sekolah Harus Bagaimana
Bagaimana? Apakah kamu memang
benar-benar berminat untuk terjun dalam bidang jurnalistik?kamu siap menjadi
wartawan
Beberapa hal yang harus dimiliki
oleh seorang wartawan diantaranya sebagai berikut.
1. Mampu menulis
Kemampuan menulis adalah syarat
utama bagi seorang wartawan apalagi jika media tempat kerjanya adalah media
massa cetak. Kemampuan menulis bukan sekedar bisa menulis dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar melainkan juga bisa
menulis dengan ringkas,padat,berisi,dan terutama enak dibaca oleh karena itu
jika ingin menjadi seorang wartawan,kuasailah bidang yang satu ini, tanpa
kemampuan menulis. Kamu tidak akan bisa disebut sebagai wartawan.
Setiap tulisan dimedia massa
memiliki ragam tersendiri ada yang
disebut artikel,feature (karangan khas,) resensi Dan berita semuanya mengunakan
teknik penulisan yangberbeda-beda. Seorang wartawan harus memahami karakter
tiap jenis tulisan itu dan menguaaasai pula tekniknya keraagamaan jenis dan teknis
penulisan ini bisa kamu pelajari pada bab selanjutnya.
2.Punya rasa ingin tahu yang tinggi
Rasa ingin tahu ibarat kail bagi
seorang wartawan.dengan rasa ingin tahulah dia bisa memancing sumber berita
yang rasa ingin tahulah dia bisa memancing sumber berita yang menarik.tanpa
rasa ingin tahu wartawan hanya bisa menunggu berita seperti menungu hujan dari
langit. Bayangkan kalau hujan tidak turun berarti juga tidak ada berita. Wartawan
jenis ini bisa dicap tidak kreatif alias pemalas.
Sebagai wartawan sekolah kamu harus
membuka telinga dan mata lebar-lebar terhadap semua kejadian di sekolah obrolan
di kantin sekolah tidak ada salahnya kamu cermati.apalagi yang menyangkut
sekolah siswa,guru atau kepala sekolah. Jika memang ada yang kamu cermati. Apalagi
yang menyangkung sekolah siswa guru atau kepala sekolah jika memang ada yang kamu rasakan menarik mulailah
bekerja untuk mencari tahu lebih banyak lagi,jadi,kerja wartawan memang mirip
seperti detektif.
3.Paham seluk-beluk Sekolah
Seorang tentara yang ingin
bertempur jelas harus tahu medan pertempuran yang akan dihadapinya begitu pun
dengan seorang wartawan harus tahu seluk-beluknya sumber berita utama bagi
wartawan sekolah adalah sekolahnya sendiri. Dengan demikian dia hendaknya
mengenal sekolanya secara lebih detailnya mulai.dari kepala sekolah.para
guru.para wali kelas para ketua kelas, penjual makanan dikantin sampai penjaga
sekolah. Pengetahuan tentang seluk-beluk sekolah ini akan memudahkan pekerjaan
kamu kelak sebagai wartawan sekolah
4.Paham karakter pembaca
Wartawan sekolah harus mengetahui
siapa pembaca media sekolahnya kalau yang membaca itu disebut siswa fokuskan
lagi,apakah hanya siswa kelass III atau semuanya setelah menjawab barulah cari
tahu bagaimana kebiasaan mereka misalnya olahraga apa yang mereka gemari gaya
hidup bagaimana yang mereka ikuti bahasa apa yang biasa mereka guanakan atau
kegiataan apa saja yang banyak dilakukan. Informasi tentang karakter pembaca
ini akan memudahkan kamu untuk menentukan gaya penulisan media sekolahmu. Media
yang memahami karakter pembacanya tentunya akan menjadi media yang dekat dengan
pembaca.
5.sehat jasmani dan rohani
Sehat jasmani dan rohani penting
bagi setiap wartawan wartawan banyak melakukan tugas-tugas lapangan yang
mungkin mengahadapi kondisi cuaaca kurang baik atau berada pada suatu tempat
yang terkena polusi.karena itu wartawan perlu memiliki ketahanan fisik yang
tinggi agar tidak mudah terserang penyakit. Wartawan juga mungkin bisa terkena
stress (ketegangan karena diburu waktu terbitan aatau mungkin kamu bisa di
semprot oleh kepala sekolah karena salah tulis, nah, untuk hal ini harus sehat
rohani alias kuat mental
6.Terampil berbahasa
Yang kita sajikan lewat tulisan itu
di sampaikan melalui bahasa.jika bahasa yang kamu gunakan amburadul bagaimana
pembaca memahami maksud tulisanmu? Karena itu kuasailah dengan baik tata bahasa
terutama bahasa Indonesia yang baik dan benar. Mulai saat ini berusahalah
serius dalam pelajaran bahasa Indonesia.
Bagaimana dengan bahasa daerah dan
bahasa prokem remaja kamu juga seharusnya tahu minimal dengan bahasa daerah
kamu bisa melakukan wawancara secara lebih akrab dengan teman sedaerah. Adapun dengan
bahasa prokem jangan ditampilkan dalam tulisan secara bahasa Indonesia,
Bahasa asing terutama bahasa
inggris juga perlu di kuasai oleh seorang wartawan sekolah. Dalam era
globalisasi ini segala hal mungkin terjadi. Mungkin saja sekolah kamu didatangi
oleh orang-orang asing atau ada seorang artis asing yang kamu jumpai di jalan nah
tentunya jika kamu ingin mendapatkan berita dari mereka kamu harus bisa
berkomunikasi dengan mereka jelas sekali kemampuan berbahasa inggris sekarang
ini sudah menjadio kebutuhan kamu bisa mempelajarinya secara lebih khusus lewat
kursus.
7.tahu menggunakan sumber informasi
Sebelum mampu mengunakan sumber
informasi kamu harus tahu dulu apa saja sumber informasi itu. Sumber informasi
diantaranya buku, ensiklopedia,kamus,dan buku referensi lainnya ,selain itu ada
pula perangkat multimedia seperti compact disc(CD)dan internet. Kini yang
banyak di gunakan orang adalah sumber informasi yang sangat lengkap dari
berbagai belahan dunia pelajarilah cara mengunakaan sumber informasi ini juga
bisa manusia artinya informasi bisa di peroleh dari orang lain atau disebut
narasumber jika ingin menghubungi orang tersebut,kamu pun harus tahu bagaimana
cara menghubungi hubungan bisa faksimili atau electronic mail di internet. Dengan mengunakaan teleon
faksimilii dan internet.
Penguasaan terhadap sumber
informasi penting agar kita bisa bekerja lebih cepat dan mampu menyajikan
sesuatu lengkap dan akurat.
8. memiliki pengetahuan yang luas
seorang wartawan yang baik adalah orang yang selalu ingin belajar.dia tidak
akan pernah puas dengan pengetahuan yang dimiliki dia juga tidak perlu menjadi
orang yang tidak tahu tetapi harus banyak tahu.
Wartawan yang berpengalaman luas
akan mampu menyajikan tulisan yang berisi menarik dan tuntas menurut kurniawan
junaedhi yang merupakan wartawan senior seorang wartawan yang bertanya tidak
sama dengan seorang murid SD ternyata dalam bahasa jawa adalah istilah bagus
untuk menjelaskan hal ini yaitu mikul banyu artinya seorang wartawan yang
bertanya bukan karena ia tidak paham sama sekali tentang hal yang di tanyakan
melaikan ia tahu. Salah satu cara untuk menambah pengetahuan adalah dengan
membaca baik buku majalah atau Koran bergaul dengan berbagai kalangan juga bisa
menambah wawasan dan pengetahuan
9.Displin
Ini masalah yang selalu di tekankan dalam setiap bidang
pekerjaan dalam bidang jurnalistik berusahalah untuk selalu displin menepati
waktu. Jikat kita membuat janji bertemu dengan narasumber usahakanlah tepat
waktu dalam hal menulis kitapun harus displin pada batas waktu terbit
(deadline) yang di tentukan.
10.Tahu tata Krama
Wartawan sekolah juga harus
memperhatikan tata karma jika dia bertemu guru atau kepala sekolah bagaimana
dia manapula dia harus bersikap semuanya perlu di perhatikan termasuk cara
perpakaian dan kerapian sendiri. Selain itu perlu pula dipahami bagaimana cara
berbicara dengan teman,orangtua,guru.pejabat,atau seorang penjaga sekolah.
3.YUK MEMBENTUK REDAKSI MEDIA
Apakah di sekolahmu telah terbentuk
redaksi media sekolah? Jika sudah tentunya bersama teman kamu bisa lebih
mengembangkanya lagi.lalu bagaimana jika belum terbentuk sekarang kamulah yang
akan mengemukakan ide untuk membentuk redaksi media di sekolahmu.
Kemukakan ide ini pada gurumu.guru
apa saja atau jika ingin klop lagi,bisa dengan guru bahasa Indonesia.
Alas an apa yang bisa kamu berikan
jika ingin membentuk redaksi media dan menerbitkan media massa di sekolahmu? Tentunya bukan alas an klise jikan ingin mengekor sekolah lain yang
sudah punya majalah dingding atau majalah sekolah berikan alas an kepentingan
atau manfaat apa yang bisa di peroleh jika sekolahmu memiliki media komunikasi
dengan demikian penerbitan media massa sekolahmu benar –benar mengemban suatu
visi dan misi yang berguna untuk sekolah.
Perlu kamu pahami bahwa media massa
sekolah hendaknya mengemban tiga fungsisebagai berikut.
1. Sebagai media
komunikasi
2. Sebagai sarana
pemecah masalah
3. Sebagai wahana
pengebangan diri sendiri
Struktur organisasi media secara resmi perlu disusun
kembali.tentukanlah jabatan dalam media dan siapa orang menempatinya.
A.Pempin
redaksi
1.mengoordinasikan kerja tim redaksi
2. mempertanggujawabkan isi keredaksiaan kepada penanggung
jawab redaksi
B.sekretaris
redaksi
1. mengelola administrasi keredaksiaan(surat-menyurat
honorarium, baita operasional redaksi.)
2. memeriksa kesiapan tim redaksi
3. mempertanggungjawabkan administari kepada pempin redaksi
C.reporter
1.melakukan reportase (peliputan) sesuai dengan kebijakan
redaksi
2.membuat tulisan dari liputan dan diselesaikan sesuai dengan
tenggat (deadline)terbit
3. mempertanggungjawabkan hasil kerja kepada pempin redaksi
D.fotografer
1. membuat foto-foto sesuai dengan kebutuhan redaksi
2. mendampingi reporter dalam peliputan yang memerlukan foto
3. mendokumentasikan foto untuk kepentingan redaksi
4. mempertanggungjawabkan hasil karyanya kepada pemimpin
redaksi
E.Penata
letak
1.merencanakan tata letak visual teks dan gambar media
2.menata letak teks dan gambar sesuai dengan kebijakan
redaksi
3.mempertanggungjawabkan hasil kerjanya pada pempin redaksi
F.Distribusi
1.Distribusi media sekolah ke siswa guru atau orang tua murid
2.mempertanggungjawabkan hasil kerjanya kepada pemimpin
redaksi
Sumber dana
Dana merupakan salah satu penentu hidup matinya media
kerapkali karena ketiadaan dana media sekolah berhenti terbit atau terbit tidak
teratur karena itu ketersediaan dana dalam satu penerbitan media perlu
dipikirkan
Dalam rapat redaksi bicarakanlah sumber-sumber dana
penerbitan terutama sumber dana awal. Dana awal bisa diperoleh melalui kas osis
sumbangan siswa donator(misalnya sumbangan orang tua) atau sumbangan seolah. Dana
selanjutnya bisa dipikirkan melalui penjualan media ataupun pemuatan iklan.
4.Perencanaan isi
Setelah terbentuk tim redaksi langkah yang pertama dikerjakan
tim adalah merencanakan isi media. Isi media perdana hendaknya ditampilkan
dengan menarik sehingga mampu mengungah minat orang untuk membacanya.
Bahkan bukan hanya isi perdana yang harus tampil menarik
melainkan dan berisi hal-hal yang baru hal ini tentu menjadi tantangan berat
bagi tim redaksi kerapkali memang isi terbitan sebelumnya dengan kata lain
banyak tampil menonton
Menentukan rubrik
Media massa apakah itu Koran majalah atau tabloid biasanya
terdiri atas rubik-rubik rubik artinya karangan bertopik tentu di media massa cetak. Jadi tiap topic tulisan
tertentu di tempatkan dalam rubik tertentu
Pembagian rubik ini akan memudahkan redaksi mengatur
penempatan informasi yang akan disajikan selain itu tugas redaksi pun bisa di
atur melalui penanggung jawaban tiap rubik
Sebelum menetukan rubik dalam media sekolah tentukanlah
dahulu jenis-jenis informasi yang akan disajikan jenis-jenis informasi yang
disajikan bisa dikategorikan sebagai berikut.
1.dari redaksi atau salam redaksi
Rubik ini berisi kegiatan-kegiatan yang terjadi diredaksi
untuk terbitan perdana sebaiknya rubik ini bisa di gunakan untuk memperkenalkan
personal redaksi. Misalnya kegiatan dibagian tata letak atau kegiatan di bagian
distribusi
2.berita utama
Rubik ini menampilkan berita atau laporan yang dianggap
penting untuk diketahui sebagian besar pembaca biasanya rubik ini di tempatkan
dihalaman-halaman awal media atau mendapat porsi lebih besar dari pada rubik
lainnya.
3.informasi sekolah
Rubik ini berisi informasi seputar sekolah tempat media
sekolah bernaung atau informasi dari sekolah lain masi berupa kegiataan
peristiwa atau kebijakan di keluarkan sekolah.
4.Informasi mutakhir
Rubik ini berisi informasu terbaru yang perlu diketahui siswa
jadi,dalam penyajian informasi ini perlu di pertimbagkan unsure kepentinganya
misalnya informasi tentang kurikulum terbaru termasuk penting di ketahui siswa
atau informasi tentang di sediakanya bus khusus anak sekolah oleh pemerintah
5.kuis
Rubik yang mungkin menarik bagi para pembaca adalah kuis bisa
diisi dengan berbagai model misalnya teka teki misteri atau tebak tokokh bisa
rubik ini menyediakan hadiah sehingga menarik orang untuk mengikutinya.
Reportase Dasar (
Straight News
)pada hakekatnya adalah peliputan danbuat berita yang memenuhi standar
5W+ 1H
•
Reportase Madya (
News Feature
)Mengandung lebih banyak informasi ataupendalaman masalah
•
Reportase Lanjutan (
News Analysis
)Berupa analisa dari suatu berita atau
what behind the news
Berdasarkan SURAT
KEPUTUSAN DEWAN PERS Nomor: 03/SK-DP/III/2006, dan ditetapkan di Jakarta 12
Mei 2008 menetapkan kode etik jurnalitik sebagai pedoman bagi
wartawan Indonesia yang wajib ditaati.
Kode Etik jurnalistik
terdiri dari 11 pasal yang telah disetujui dan ditetapkan oleh 29 Organisasi
wartawan.
Pasal 1
Wartawan Indonesia
bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak
beritikad buruk.
Pasal 2
Wartawan Indonesia
menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.
Pasal 3
Wartawan Indonesia
selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan
fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.
Pasal 4
Wartawan
Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
Pasal 5
Wartawan
Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila
dan tidak
menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
Pasal 6
Wartawan
Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
Pasal 7
Wartawan
Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui
identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi
latarbelakang, dan “off the record” sesuai dengan kesepakatan.
Pasal 8
Wartawan
Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau
diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit,
agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah,
miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
Pasal 9
Wartawan
Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk
kepentingan publik.
Pasal 10
Wartawan
Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak
akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, dan atau pemirsa.
Pasal 11
Wartawan
Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional. Penilaian
akhir atas pelanggaran kode etik jurnalistik dilakukan Dewan Pers. Sanksi atas pelanggaran
kode etik jurnalistik dilakukan oleh organisasi wartawan dan atau perusahaan pers.
Jakarta,
Selasa, 14 Maret
2006
KESIMPULAN
Jurnalistik merupakan kegiatan untuk menyampaikan pesan
atau berita kepada khalayak ramai (massa), melalui saluran media, baik media
cetak maupun media elektronik Adapun fungsi jurnalistik, antara lain:Pemberi
informasi, Pemberi hiburan, Pemberi kontrol (alat kontrol sosial), dan Pendidik masyarakat.
Bahasa jurnalistik adalah bahasa yang dipakai oleh wartawan,
dapat pula berarti bahasa komunikasi massa yang digunakan dalam majalah, surat
kabar, televisi atau radio. Bahasa jurnalistik memiliki beberapa sifat khusus
yaitu: Lugas, Sederhana, Lazim, dan Umum, Singkat dan Padat, Sistematis dalam
Penyajian, Berbahasa Netral: Tidak Memihak, dan Menarik.
Media massa memiliki peran cukup vital untuk
memengaruhi sikap dan perilaku masyarakat. Bahkan media massa bisa mengarahkan
masyarakat seperti apa yang akan dibentuk dimasa yang akan datang. Media masa
mampu mengarahkan, membimbing, dan memengaruhi kehidupan di masa kini dan masa
yang akan datang.
Wartawan adalah manusia yang
melakukan kegiatan sehari-hari sebagai pencari dan pemburu berita, pengumpul
berita, pembawa berita, penyusun berita, penyiar berita, juga pengajak
berpikir, tukang ingatkan (control) serta tukang hibur dengan menggunakan
bahasa tulisan sebagai medianya (alat). Jadi seorang wartawan dituntut memiliki
dan menguasai terlebih dahulu dasar-dasar ilmu dan beberapa ketrampilan dasar
kewartaan yang mendukung kegiatannya. Dasarnya adalah bakat dan rasa. Sedangkan
ketrampilan kemampuan menuliskan fakta atau peristiwa yang dialaminya secara
lengkap, menarik, jernih, dan logis
Indonesia telah
memberi landasan terhadap segala hal yang berkaitan dengan jurnalistik.
Pancasila dan UUD 1945 jelas menjadi sandaran pokok disemua lini. Jabaran dari
2 landasan tersebut kaitannya dengan Pers dan jurnalistik yakni Uu nomor 40 tahun 1999 tentang pers, Uu nomor 14 tahun
2008 tentang keterbukaan informasi publik, Uu nomor 32 tahun 2002 tentang penyiaran. Dewan pers juga menetapkan Kode Etik jurnalistik sebagai
pedoman wajib bagi insan pers. Kode etik jurnalistik tersebut telah disetujui
oleh 29 organisasi
wartawan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar